Agar Narasi “‘Bersama Merawat Indonesia” Tak Hanya Sekedar Narasi
Dihadirinya
acara pelantikan pengurus baru KAMMI Daerah Jember periode 2022-2023 oleh ketua
PP KAMMI, Zaki Ahmad Rifai, S.H.I., M.H., tentunya menjadi awal yang istimewa
untuk memupuk semangat baru setelah dua tahun diterpa ujian pandemi. Dalam
sambutannya, beliau memberikan berbagai nasehat, masukan, dan motivasi kepada
PD KAMMI Jember agar bisa melakukan pembaharuan-pembaharuan satu-persatu, step
by step karena menurutnya, pasca pandemi ini aktivisme kader KAMMI di berbagai
daerah menurun cukup signifikan, termasuk KAMMI Jember yang pernah menjadi
lumbung pengkaderan KAMMI di Jawa Timur. Pandemi yang sempat melanda tentunya
bukanlah hal yang diinginkan oleh semua orang, berbagai kegiatan menjadi terhambat
dan tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya, namun hal itulah yang menjadi
ujian manusia agar menggunakan akalnya dalam mencari solusi dari permasalahan
yang ada. Permasalahan hadir untuk menjadi ujian apakah kita mampu menjadi
manusia yang lebih baik atau sebaliknya. Oleh karena itu menurutnya, kita semua
perlu melakukan jika “riset factory”,
yakni selayaknya handphone, supaya kita bisa kembali ke instalan lama yang murni
karena barangkali instalan yang sudah ada selama ini telah terkontaminasi banyak
virus atau terganggu oleh instalan yang tidak cappable untuk KAMMI saat ini.
Tak
lupa, ketua PP KAMMI Pusat juga mengingatkan mengenai narasi kepengurusan 2021-2023, yakni “Bersama
Merawat Indonesia”, ada beberapa alasan mengapa narasi ini dibawa: Pertama, KAMMI
ingin narasi itu jangka panjang. Kita tahu narasi jangka panjang dan sampai
saat ini digunakan adalah “Jayakan Indonesia 2045”, namun sebenarnya narasi
tersebut adalah tema kepengurusan periode 2015-2017, yang berarti telah berusia
5-7 tahun, sehingga pengejawantahan dalam kehidupan KAMMI semakin kesini akan semakin
sulit karena ideolog-ideologi tersebut seakan telah kadaluwarsa seiring dengan
kader-kader yang menetuskannya semakin sulit ditemui karena telah sibuk dengan aktivitas
lain di berbagai tempat. Maka, pergantian kepengurusan menghendaki narasi yang
juga berganti. Ketua PP KAMMI Pusat berharap agar narasi kepengurusan tersebut
dapat bertahan lama dan impelementasinya tidak sulit, karena jika menggunakan
narasi-narasi yang tinggi atau yang terlalu melangit, justru akan menyulitkan
kita untuk membumikan narasi tersebut. Oleh karena itu jangan sampai narasi
yang kita buat memiliki wacana yang melangit tapi tidak bisa dikenal di bumi,
atau tidak bisa diimplementasikan di muka bumi. Kedua, narasi “Bersama Merawat
Indonesia” adalah narasi sederhana yang terdiri dari 3 kata yaitu “bersama”,
yang memiliki makna bahwasanya kita berkolaborasi dan bersinergi dengan
siapapun baik pemerintah, stackholder, aparat, maupun OKP-OKP elemen mahasiswa lain,
harus bersama kita ajak untuk bersedia merangkul dan dirangkul, harus terbuka
dan mempunyai sikap inklusif. Kemudian yang kedua “Merawat”. Merawat disini
tidak hanya orang sakit agar cepat sembuh, tetapi juga merawat yang sehat agar
kesehatanya terjaga untuk waktu jangka panjang. Kita harus jujur dalam merawat
Indonesia yang tak haya mempunyai kebaikan-kebaikan dan hal-hal positif yang
harus kita perjuangkan dan pertahankan, namun juga disisi lain, Indonesia memiliki
kecacatan, kekurangan dan sakit-sakit yang dapat kita sembuhkan atau setidaknya
bisa kita netralisasi. Bang Zaki berharap, narasi tersebut dapat diturunkan
dari pusat sampai ke komisariat. Bersama merawat Indonesia, bersama merawat
Jawa Timur, bersama merawat Jember dan seterusnya.
Tidak ada komentar