Profil Organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI)

Logo KAMMI

KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) adalah sebuah organisasi mahasiswa nasional yang lahir di era reformasi tepatnya pada tanggal 29 Maret 1998 di Malang, Jawa Timur. Anggotanya tersebar di hampir seluruh Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta di Indonesia. KAMMI lahir didasari pada keprihatinan yang mendalam terhadap krisis nasional tahun 1998 yang melanda Indonesia. Krisis kepercayaan terutama pada sektor kepemimpinan telah membangkitkan kepekaan para pimpinan aktivis mahasiswa nasional yang saat itu berkumpul di Universitas Muhammadiyah Malang dan kemudian mendeklarasikan lahirnya KAMMI.

Pada tahun 2015 diperkirakan anggota KAMMI berjumlah sebesar 40,000 orang dan tersebar di sekitar 400 kampus. Jumlah anggota dan alumni KAMMI sejak berdirinya hingga saat ini diperkirakan berjumlah sebesar 100,000 orang. Sampai saat ini penyebaran organisasi KAMMI terdiri dari 30 KAMMI Wilayah, 89 KAMMI Daerah, 3 Cabang KAMMI Luar Negeri dan 400 KAMMI Komisariat di seluruh Indonesia. Sebaran KAMMI Wilayah tersebut diantaranya adalah : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan-Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara dan Papua. Sedangkan 3 Cabang KAMMI Luar Negeri adalah Jepang, Jerman dan Mesir.

Tagline Gerakan KAMMI pada periode ini adalah “Jayakan Indonesia 2045” yang bermakna sebagai cita-cita jangka panjang yang dimiliki KAMMI. Tahun 2045 adalah tahun dimana Indonesia genap berumur 100 tahun, yang diprediksi para pakar sebagai era kebangkitan dan kejayaan Indonesia. Sebagai organisasi pergerakan, KAMMI memiliki tanggung jawab sejarah untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia sesuai dengan harapan para pendiri bangsa (founding fathers). Sebagai organisasi pengkaderan, KAMMI memiliki tugas sejarah untuk mencetak Generasi Emas Indonesia yang memiliki integritas, kompetensi dan patriotisme. Dalam perjalanannya, visi “Jayakan Indonesia 2045” ini kemudian diturunkan kepada enam pilar program KAMMI, yaitu : 1) Politik Kebangsaan, 2) Pengembangan Kapasitas Pemuda, 3) Pemberdayaan Masyarakat, 4) Gerakan Perempuan, 5) Jaringan Kepemudaan Global, dan 6) Organisasi Modern.

Pilar Politik Kebangsaan diturunkan kepada program pendidikan politik untuk mahasiswa, riset politik, diskusi publik, advokasi kebijakan dan sosialisasi untuk pemilih pemula. Pilar Pengembangan Kapasitas Pemuda diwujudkan dalam bentuk training kepemimpinan, pelatihan kader bangsa, lokus kompetensi mahasiswa, workshop penulisan riset ilmiah dan training jurnalistik. Pilar Pemberdayaan Masyarakat dilaksanakan dengan program siaga bencana, program qurban, training manajemen zakat, gerakan desa mandiri, gerakan desa literasi dan gerakan kampung hijau. Pilar Gerakan Perempuan dilakukan dalam bentuk program sekolah perempuan, gerakan literasi perempuan, gerakan perempuan mandiri serta advokasi isu perempuan dan anak. Pilar Jaringan Kepemudaan Global diwujudkan dalam program konferensi pemuda internasional, jaringan kemitraan pemuda ASEAN, aksi solidaritas dan gerakan donasi untuk perdamaian dunia. Pilar Organisasi Modern kemudian diturunkan dalam modernisasi tata kelola organisasi dan profiling serta promosi organisasi KAMMI kepada publik.

Tidak ada komentar