Santri Gen Z, Emang udah berkontribusi apa?



Selamat Hari Santri, Selamat bagi yang merayakannya. Ikut senang dan berbahagia sesama muslim saling menghormati dan mendukungnya. Ketika dulu kami sebagai santri, kami jarang sekali mengikuti perkembangan bangsa ini, yang kami pikirkan bagaimana kami bisa belajar, mengaji, dan mengabdi pada Kiai lebih baik lagi, karena memang media informasi dan sosial media, tidak diperbolehkan untuk kami gunakan. Hanya di waktu-waktu tertentu saja kami boleh menggunakannya. Tapi itu bukan masalah untuk kami bisa berkontribusi, Bukan?

Mari kita masuk ke topik pembahasan, Generasi Z, Bukan generasi Milineal ya. Kalau generasi Milineal itu generasi yang sekarang sudah punya anak, tapi generasi Z itu anaknya. Di lain sisi pula, Generasi Z juga memiliki karakteristik unik yakni Figital, sudah tau belum? Figital itu dunia digital dan kehidupan nyata sudah menjadi bagian dari aktivitas setiap harinya, mengutip dari Buku Gen Z yang ditulis oleh David Stillman dan Jonah Stiilman. Kalau kita lihat di sekitar kita, banyak para pemuda (Generasi Z) yang setiap saat memegang smartphonenya, bahkan smartphone sudah menjadi barang wajib yang perlu dibawa oleh mereka, memang tidak jelek juga, namun terkadang terlalu lama menggunakan smartphone, terdapat efek buruknya juga. Seperti dikutip dalam Berita CNN bahwa kebanyakan pemuda menghabiskan 6,5 Jam setiap hari di smartphone mereka. Waktu yang cukup banyak Bukan?, mereka kebanyakan menggunakan untuk sosial media dan hiburan. Di samping itu pula, mereka sekarang sudah sulit untuk fokus, bahkan dalam sebuah penelitian, fokus manusia sekarang ini hanya 8 detik, kalah dengan ikan yang mampu fokus 12 detik. Memang kalau kita amati sendiri, ketika kita mengobrol dengan orang lain, terkadang kita terus memegang smartphone, atau berpikir kemana-kemana, itu rendahnya daya fokus kita. Itulah salah satu efek dari terus memegang smartphone. Lalu  bagaimana dengan santri Generasi Z?

Santri Generasi Z berbeda dengan Generasi Z kebanyakan, ini pengalaman nyata yang kami temukan ketika kami menyantri di salah satu pondok pesantren terbesar di Jember. Kami menemukan Santri Generasi Z yang sangat produktif dan berkontribusi tinggi, ia mampu menyelesaikan S2 dengan mendapatkan Beasiswa, serta ia hafal pula Al-Qur’an, tidak kalah kerennya dia juga aktif di internet, menyebarkan dakwah, dan tulisan-tulisan kebaikan di internet. Ia menggunakan ke istimewaannya sebagai santri untuk berkontribusi bagi bangsanya. Seperti dalam buku  pengembangan diri “Kita tak bisa mengubah dunia, yang bisa kita ubah adalah diri sendiri”. Santri tersebut telah melakukannya, ia tak mengubah bangsa ini, tapi karya dan kontribusinya menginspirasi kami untuk lebih banyak berkontribusi lagi. Santri Generasi Z, Salam dari kami, era informasi kau tak boleh menutup diri untuk berkontribusi, karena sekecil apapun kontribusimu akan dirasakan oleh kami. Ku Tunggu karya terbaikmu bagi negeri tercinta ini. 


Abu Tholib.
Sosmas KAMMI Tjokroaminoto Jember

Tidak ada komentar